PPK ORMAWA HIMA BIOLOGI UNESA DALAM KEGIATAN REVITALISASI LAHAN TOGA DAN PEMETAAN TOGA DI DESA SINGOPADU
Desa Singopadu, Tulangan, Sidoarjo merupakan salah satu desa yang telah melakukan penanaman TOGA sejak dua tahun terakhir. Komoditas lokal utama atau sektor unggulan dari penanaman TOGA di Desa Singopadu adalah temulawak serta komoditas lainnya seperti kunyit, bunga telang, kelor, pandan, dan serai. Asman “Temulawak” sebagai lembaga binaan Puskesmas Tulangan menaungi dua Asman anakan, yakni Asman “Kutelor” (Kunyit, Telang, Kelor) dan Asman “Panser” (Pandan, Sereh). Penamaan tersebut mencerminkan potensi TOGA yang berada di Desa Singopadu. Terdapat empat lahan TOGA di Desa Singopadu diantaranya yakni lahan utama yang dikelola oleh Asman “Temulawak”, lahan anakan dan lahan pembibitan yang dikelola oleh Asman “Kutelor” dan lahan makanan yang dikelola oleh Asman “Panser”.
Lahan yang subur dan sehat adalah aset berharga bagi ekosistem, manusia, dan kehidupan di planet Bumi. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, degradasi lahan telah menjadi salah satu masalah lingkungan terbesar yang dihadapi dunia. Dalam upaya mewujudkan optimalisasi lahan TOGA di Desa Singopadu dilakukan revitalisasi lahan menggunakan konsep green house. Revitalisasi lahan adalah upaya yang penting untuk mengembalikan lahan yang rusak atau terdegradasi menjadi produktif dan berkelanjutan. Artikel ini akan menjelaskan konsep revitalisasi lahan, mengapa ini penting, dan beberapa teknik yang digunakan dalam upaya ini. Green house telah menjadi salah satu inovasi utama dalam pertanian modern. Dengan adanya konsep green house dapat memberikan lingkungan yang terkendali untuk tanaman tumbuh, melindungi mereka dari cuaca ekstrem, hama, dan penyakit, dan memungkinkan pertanian sepanjang tahun. Namun, seiring berjalannya waktu, lahan greenhouse bisa mengalami penurunan produktivitas dan efisiensi. Inilah mengapa revitalisasi lahan greenhouse menjadi penting dalam upaya meningkatkan produksi pertanian yang berkelanjutan.
Lahan tanaman obat keluarga yang bertempat di Desa Singopadu merupakan lahan produktif selama beberapa tahun terakhir. Namun sejak adanya pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020 yang mewabah di Indonesia menjadikan aktivitas di lahan harus terhenti. Dengan dilatarbelakangi oleh hal tersebut, tim PPK Ormawa HIMA Biologi Unesa berinisiatif untuk mengaktifkan kembali kegiatan budidaya TOGA di lahan garapan Asman Desa Singopadu. Bersama dengan anggota Asman, tim PPK Ormawa HIMA Biologi Unesa mengadakan kegiatan revitalisasi lahan TOGA dan pemetaan TOGA selama dua bulan lamanya, terhitung dari bulan Agustus hingga September 2023.
Rangkaian kegiatan diawali dengan dilakukannya sanitasi lahan dari gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman melalui penyemprotan herbisida kontak agar rumput-rumput liar mengering, sehingga mudah untuk dicabut. Kemudian dilanjutkan proses penggemburan tanah. Mahasiswa dan warga bergotong royong mencangkul tanah yang sudah mulai mengeras dan kering agar dapat ditanami kembali. Pada lahan siap tanam, dibentuk gundukan atau bedengan untuk mempermudah sistem irigasi dan perawatan tanaman. Jenis TOGA yang ditanam di setiap bedengan bervariasi, mulai dari kunyit, lengkuas, hingga kencur.
Tim PPK Ormawa HIMA Biologi Unesa juga melakukan perbaikan greenhouse dengan pemasangan paranet, sehingga meminimalkan terserangnya tanaman oleh hama. Tanaman yang ditanam di greenhouse diantaranya adalah adam hawa, lidah buaya, daun syaraf, keji beling, binahong, lidah mertua, tapak liman, pandan, tapak dara, telang, suji hijau, dan lain sebagainya. TOGA tersebut ditanam pada pot-pot kecil dan disusun di atas rak kayu, sehingga selain kebermanfaatannya dalam bidang kesehatan juga memberikan kesan pemandangan yang asri.
Selama proses perawatan tanaman, tim PPK Ormawa HIMA Biologi Unesa tidak pernah absen untuk melakukan penyiraman tanaman setiap dua hari sekali dan sesekali melakukan penyiangan gulma yang kembali tumbuh. Pada setiap lahan garapan, tim PPK Ormawa Biologi Unesa memasang papan nama sebagai penanda sekaligus mempercantik lahan sehingga elok dipandang. Dalam memudahkan akses setiap lahan TOGA, tim PPK Ormawa merancang sebuah peta potensi TOGA yang dipasang di lahan utama yang berada di kawasan Balai Desa Singopadu.
Selain penanaman kembali TOGA di lahan garapan Asman, tim PPK Ormawa HIMA Biologi Unesa juga melakukan pemetaan TOGA dengan pembuatan label tanaman. Label tanaman difungsikan agar semua orang dapat mengakses informasi mengenai tanaman meliputi nama tanaman, ciri-ciri dan deskripsi tanaman, serta kebermanfaatan tanaman. Dengan adanya upaya tersebut, diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat, sehingga Desa Singopadu dapat menjadi desa mandiri dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan mengatasi gangguan kesehatan ringan.