Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM): Pelatihan Penyusunan Bahan Ajar Berbasis PBL dan PJBL untuk Melatihkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa bagi Guru Sekolah Indonesia Davao, Filipina
Kemendikbud telah menetapkan keterampilan abad ke-21
sebagai bagian penting dalam pendidikan, mencakup berpikir kritis, pemecahan
masalah, komunikasi, dan kolaborasi. Kemampuan berpikir kritis menjadi salah
satu keterampilan utama yang harus dikembangkan karena berperan penting dalam
analisis, evaluasi, dan pemecahan masalah secara sistematis dan logis. Untuk
melatih keterampilan berpikir kritis siswa, penerapan model pembelajaran Problem-Based
Learning (PBL) dan Project-Based Learning (PJBL) menjadi solusi yang
efektif. Dalam PBL, siswa dihadapkan pada pemecahan masalah kompleks yang melibatkan
analisis mendalam dan sintesis informasi. Sementara dalam PJBL, siswa
berpartisipasi aktif dalam proyek yang berkaitan dengan kehidupan nyata,
menuntut mereka berpikir kritis dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan
untuk melatih guru-guru di Sekolah Indonesia Davao, Filipina dalam menyusun
bahan ajar berbasis PBL dan PJBL yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir
kritis siswa. Sebanyak 10 guru berpartisipasi dalam pelatihan yang dilaksanakan
secara daring dalam tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Pada tahap persiapan, tim menyusun panduan penyusunan bahan ajar berbasis PBL
dan PJBL, serta menyiapkan materi dalam bentuk presentasi dan instrumen
evaluasi berupa angket respons dan lembar observasi aktivitas pelatihan. Tahap
pelaksanaan mencakup sesi presentasi, diskusi interaktif, praktik penyusunan
bahan ajar, dan tugas mandiri yang dilakukan secara daring. Selanjutnya, pada
tahap evaluasi, dilakukan umpan balik terhadap tugas peserta melalui platform
Google Form dan WhatsApp, serta pengisian angket untuk menilai efektivitas
pelatihan.
Keberhasilan program diukur berdasarkan indikator bahwa
lebih dari 75% peserta menyelesaikan tugas penyusunan bahan ajar dan memberikan
respons positif terhadap aspek-aspek yang dinilai. Hasil evaluasi menunjukkan
bahwa program ini berjalan dengan sangat baik, dengan tingkat partisipasi
mencapai 100%. Sebanyak 88,28% peserta memberikan respons positif terhadap
seluruh aspek pelatihan. Mereka menyatakan bahwa pelatihan ini bermanfaat dalam
meningkatkan wawasan dan pemahaman mereka mengenai bahan ajar berbasis PBL dan
PJBL. Selain itu, peserta memberikan skor 4 (kategori sangat baik) terhadap
efektivitas pelatihan dan potensi keberlanjutan program PKM ini di masa
mendatang.
Luaran dari kegiatan PKM ini mencakup pelaksanaan pelatihan
penyusunan bahan ajar, produk bahan ajar berbasis PJBL dan PBL, artikel yang
dipresentasikan dalam Seminar Nasional Biologi UNESA, buku panduan penyusunan
bahan ajar, Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk buku panduan, serta publikasi
berita pelaksanaan PKM di media massa dan YouTube.
Kata
kunci: bahan ajar, PBL, PJBL, keterampilan berpikir kritis