Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM): Pendampingan Penyusunan Blue Print Alur Destinasi Wisata Pantai Pangi Kabupaten Blitar
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s1bio/thumbnail/bf943158-da4b-4ea5-b0d2-81bff5a9a08b.png)
Keberadaan desa wisata sebagai bagian dari kehidupan
perdesaan diharapkan dapat menambah banyak opsi destinasi pariwisata bagi
wisatawan. Setiap desa yang tersebar di berbagai kawasan geografis dan
kebudayaan memiliki ciri khasnya masing-masing, meliputi bentang alam, seni
budaya, kuliner, dan sumber daya manusia. Seiring perkembangan tren wisatawan
yang semakin mencari lokasi wisata unik dan otentik, desa wisata menjadi daya
tarik utama bagi sektor pariwisata. Dengan adanya desa wisata, sektor ini mendukung
semangat pro job, pro growth, dan pro poor dengan menciptakan
lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, serta membantu
pengentasan kemiskinan. Diversifikasi desa wisata di berbagai daerah diharapkan
mampu mempercepat pengembangan sektor pariwisata nasional sekaligus
meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Desa Tumpakkepuh memiliki potensi wisata alam yang luar
biasa dengan kehadiran Desa Wisata Pantai Pangi. Pariwisata menjadi salah satu
sektor utama dalam peningkatan pendapatan daerah, di mana kunjungan wisatawan
lokal maupun mancanegara berkontribusi dalam pemulihan ekonomi masyarakat
sekitar. Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif (Kemenparekraf) 2020-2024, sebagian besar masyarakat Indonesia
tinggal di pedesaan dengan potensi besar untuk menarik wisatawan melalui
kekayaan alam dan budaya setempat.
Desa Wisata Pantai Pangi menawarkan keindahan pantai serta
berbagai produk wisata lokal seperti warung dan kafe yang menyajikan makanan
khas pantai, termasuk ikan bakar, jajanan tradisional, kopi khas Blitar, serta
es kelapa muda yang segar. Meskipun demikian, masih terdapat tantangan yang
perlu diatasi, terutama dalam aspek manajemen kelembagaan dan tata kelola
destinasi wisata. Tanpa adanya tata kelola yang baik, pengalaman wisatawan
tidak akan optimal.
Dalam upaya meningkatkan kualitas Desa Wisata Pantai Pangi,
diperlukan penguatan manajemen kelembagaan desa wisata yang melibatkan Bumdesa,
Pokdarwis, serta perangkat desa. Penyusunan tata kelola destinasi wisata yang
tertata rapi dan profesional akan memastikan wisatawan dapat menikmati
kunjungan mereka dengan lebih nyaman. Oleh karena itu, program pendampingan ini
bertujuan untuk membantu penyusunan Blue Print Alur Destinasi Wisata
Pantai Pangi yang akan menjadi pedoman dalam mengembangkan desa wisata yang
lebih terstruktur dan berkelanjutan.
Hasil dari program ini mencakup penyusunan Blue Print
tata kelola destinasi wisata, publikasi dalam berita online, serta pengembangan
artikel ilmiah dalam jurnal atau prosiding. Selain itu, program ini juga
diharapkan dapat menghasilkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) terkait Blue
Print Alur Destinasi Wisata, sehingga dapat menjadi model pengelolaan yang
dapat diadopsi oleh desa wisata lainnya. Dengan demikian, Desa Wisata Pantai
Pangi dapat semakin berkembang sebagai destinasi wisata unggulan di Kabupaten Blitar,
yang tidak hanya menarik wisatawan tetapi juga meningkatkan kesejahteraan
masyarakat setempat.