Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM): Peningkatan Edukasi dan Konservasi di Banyuurip Mangrove Center (BMC)
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s1bio/thumbnail/2fd86239-f45a-4cb7-b8c4-b4bbdfc63b0c.png)
Gambar 1. Diskusi biodiversitas lokal di Banyuurip Mangrove Center (BMC)
Gresik - Banyuurip Mangrove Center (BMC) yang terletak di Desa Banyuurip, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, merupakan salah satu dari empat Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) yang ditetapkan oleh Gubernur Jawa Timur berdasarkan Keputusan No.188/233/KPTS/013/2020. Sebagai kawasan yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi di luar kawasan konservasi, upaya pelestarian BMC menjadi penting untuk menjaga keseimbangan ekologi. Oleh karena itu, tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) kami hadir untuk memberikan edukasi dan sarana prasarana yang mendukung aspirasi Pokdarwis BMC dalam mengembangkan kawasan ini menjadi ekowisata berbasis edukasi.
Gambar 2. Homepage website banyuuripmangrove.id yang telah dikembangkan
Minimnya pemahaman mengenai wisata edukasi bagi kelompok sadar wisata (Pokdarwis) BMC menjadi salah satu tantangan utama. Oleh karena itu, tim PkM melaksanakan Program Edupreneurship yang mencakup workshop pemahaman wisata bagi Pokdarwis. Sebelum pelaksanaan workshop, telah dilakukan survei Biodiversitas dan Kondisi Ekologi yang hasilnya digunakan untuk menyusun booklet database Flora dan Fauna Mangrove Banyuurip Ujung Pangkah Gresik serta website resmi kawasan, yang dapat diakses di banyuuripmangrove.id. Booklet dan situs web ini disosialisasikan pada kegiatan pelatihan yang diadakan pada tanggal 29 Juli 2022.
Pelatihan yang diikuti oleh 10 anggota Pokdarwis BMC ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap urgensi ekowisata serta pengelolaan lingkungan berbasis ekologi. Acara diawali dengan sambutan dari Kepala Desa Banyuurip, Bapak Ihsanul Haris, S.Pd., yang kemudian dilanjutkan dengan pengenalan konsep ekowisata dan penggunaan situs web banyuuripmangrove.id.
Gambar 3. Pelatihan penggunaan alat ekologi
Selain itu, diskusi interaktif mengenai biodiversitas lokal juga dilakukan, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk banner edukasi yang dipasang di lokasi sebagai media informasi bagi pengunjung. Sebagai bentuk dukungan terhadap pengelolaan ekologi, tim PkM juga menyediakan dan melatih penggunaan alat-alat ekologi yang kemudian diserahkan kepada pengelola BMC. Untuk memastikan alat-alat tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal, tim juga menyusun booklet SOP penggunaan alat sebagai referensi bagi Pokdarwis.
Sebagai bagian dari evaluasi program, dilakukan pretest dan post-test bagi peserta untuk mengukur peningkatan pemahaman mereka. Dari hasil analisis, diketahui bahwa nilai rata-rata pretest peserta adalah 49, sedangkan nilai rata-rata post-test meningkat menjadi 83, menunjukkan peningkatan pemahaman sebesar 34 poin. Peningkatan ini menegaskan bahwa program yang dilaksanakan berhasil memberikan dampak positif bagi peserta dalam memahami aspek ekowisata dan pengelolaan lingkungan berbasis ekologi. Terdapat luaran HKI dan E-certificate presenter yang dihasilkan.
Gambar 4. Penyerahan alat-alat ekologi ke pokdarwis Banyuurip Mangrove Center (BMC)
Program Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan di Banyuurip Mangrove Center (BMC) ini membuktikan bahwa edukasi dan pemberian sarana yang memadai dapat berkontribusi dalam mendukung konservasi ekosistem serta pengembangan ekowisata berbasis edukasi. Dengan adanya booklet database, website informasi, dan pelatihan Pokdarwis, diharapkan kawasan BMC dapat terus berkembang menjadi destinasi ekowisata yang tidak hanya menarik wisatawan tetapi juga berperan dalam pelestarian lingkungan.