Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM): Peningkatan Kompetensi Guru IPA melalui Penyegaran Konsep IPA Botani di SMP AL Falah Surabaya
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s1bio/thumbnail/2ee4de40-bbe0-45b5-b6d2-bddf1b5b16b7.png)
Pembelajaran merupakan proses kompleks yang terdiri dari
berbagai komponen yang saling bergantung untuk mencapai tujuan pendidikan.
Salah satu komponen utama dalam pembelajaran adalah guru, yang memiliki peran
krusial dalam menyampaikan materi kepada siswa. Setiap guru memiliki
kepribadian, pengetahuan, dan keterampilan yang berbeda, yang dapat
mempengaruhi efektivitas pembelajaran. Dalam konteks pembelajaran IPA/Biologi,
guru dituntut untuk dapat mengkonstruksi pengetahuan dengan metode yang sesuai
dengan karakteristik siswa, terutama dalam materi yang menuntut pemahaman
konseptual mendalam seperti IPA Botani.
Beberapa konsep dalam Biomolekuler dan Metabolit Sekunder
masih menjadi tantangan bagi siswa untuk dipahami. Hulusi (2012) dan Rusydiana
(2016) mengungkapkan bahwa lebih dari 50% siswa mengalami kesulitan dalam
memahami konsep fotosintesis dan respirasi tumbuhan, khususnya dalam konsep
Botani. Berdasarkan temuan ini, program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di
SMP AL Falah Surabaya dirancang untuk memberikan penyegaran konsep IPA Botani
kepada para guru, guna meningkatkan kompetensi profesional mereka.
Kegiatan PKM ini mencakup empat tahap utama, yaitu
persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi. Pada tahap persiapan, dilakukan
identifikasi kebutuhan guru serta materi yang dianggap sulit dalam IPA Botani.
Berdasarkan temuan tersebut, dirancang pelatihan yang mencakup strategi
pengajaran, bahan ajar seperti handout dan PowerPoint, serta
evaluasi materi IPA Botani. Selain itu, disusun pula instrumen evaluasi
pelatihan untuk mendukung perekaman data selama kegiatan berlangsung.
Tahap pelaksanaan dilakukan di SMP AL Falah Surabaya dan
melibatkan guru dari jenjang SMP hingga SMA. Kegiatan pelatihan mencakup sesi
teori dan praktik, termasuk pelaksanaan pre-test dan post-test untuk mengukur
peningkatan pemahaman peserta, serta penyebaran angket untuk menilai respons
guru terhadap program PKM ini.
Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pelatihan ini memberikan
dampak positif bagi peserta. Guru lebih memahami konsep IPA Botani seperti
Biomolekuler, Metabolit Sekunder, Filogenetik, serta praktik sederhana terkait
aklimatisasi anggrek. Peningkatan pemahaman konsep materi IPA Botani tercatat
sebesar 1,6%. Selain itu, guru juga memperoleh keterampilan dalam
mengidentifikasi kesalahan konsep dalam buku ajar IPA Botani, serta memberikan
respons yang sangat baik terhadap pelaksanaan PKM ini.
Luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini mencakup
peningkatan kompetensi profesional guru di SMP AL Falah Surabaya, serta
terbentuknya kerja sama yang baik antara dosen Jurusan Biologi FMIPA Unesa
dengan SMP dan Yayasan Al Falah Surabaya. Dengan adanya pelatihan ini,
diharapkan pembelajaran IPA di sekolah dapat semakin berkualitas, sehingga
mampu membantu siswa dalam memahami konsep-konsep ilmiah secara lebih efektif.
Kata
Kunci: aklimatisasi anggrek, biomolekuler, guru IPA, kompetensi
profesional, metabolit sekunder, filogenetik.